1. Hidup... tentang Kesempatan
dan Pilihan
Bukannya aku sedang mengingatkan, hanya
menyampaikan.
Adakah sudah kita singkap makna dibalik
tabir kehidupan.
Jika tidak, hilanglah kesempatan... percuma.
Waktu tak pernah berpihak pada siapapun,
kecuali Dia berkehendak namun Dia terlampau Maha Adil.
Untuk kita bersembunyi dibalik...
atas nama kemalasan dan tak sempat
Kita berlari menjauh atau mendekat adalah
pilihan.
Mendekatlah agar menjadi bijaksana yang
mampu melampaui kebenaran dan kebaikan.
(Dharmadjaya,
21 Mei 2021)
===
Bukannya aku sedang mengingatkan, hanya
menyampaikan.
Adakah sudah kita singkap makna dibalik
tabir kehidupan.
Jika tidak, hilanglah kesempatan... percuma.
Waktu tak pernah berpihak pada siapapun,
kecuali Dia berkehendak namun Dia terlampau Maha Adil.
Untuk kita bersembunyi dibalik...
atas nama kemalasan dan tak sempat
Kita berlari menjauh atau mendekat adalah
pilihan.
Mendekatlah agar menjadi bijaksana yang
mampu melampaui kebenaran dan kebaikan.
(Dharmadjaya,
21 Mei 2021)
===
2. Bebas Berbatas
Sudahkah kita membaca properti kehidupan.
Entah... secara akali ataupun laduni.
Semua berbatas.
Jangan meninggikan harapan diluar wilayah
batas.
Hanya... karena merasa bersahabat dengan
ambisi.
Jangan menanamkan harapan sementara kata
kata dan perasaan terpenjara.
Terpenjara oleh kebebasan yang terbelenggu.
Meski hanya setitik keterlenaan.
Agar jiwa ikut bersujud dan bersyahadat.
(Dharmadjaya, 23 Mei 2021)
===
Sudahkah kita membaca properti kehidupan.
Entah... secara akali ataupun laduni.
Semua berbatas.
Jangan meninggikan harapan diluar wilayah
batas.
Hanya... karena merasa bersahabat dengan
ambisi.
Jangan menanamkan harapan sementara kata
kata dan perasaan terpenjara.
Terpenjara oleh kebebasan yang terbelenggu.
Meski hanya setitik keterlenaan.
Agar jiwa ikut bersujud dan bersyahadat.
(Dharmadjaya, 23 Mei 2021)
===
3. Hidayah
Tercerahkan
oleh cahaya murni dari sebuah kesejatian hakikat.
Dulu ia
yang teramat berbahagia, dengan...
hancurnya
kepercayaan karena rusaknya hati nurani yang digelayuti kepentingan dan
keserakahan pengakuan.
Kini mengalir
seuntai air mata bening membasahi pipi hangat merasuk jiwa.
Setelah
kesadaran memberi pemahaman tentang hanya... wajahNya yang kekal.
Demikian
erat hidayah digenggamnya kini, meski ia sadar hidayah sangat mudah terkotori
bahkan terlepas jika tidak menjaganya dengan penuh kehati hatian.
Kini ia
sedang berjihad.
Mari
kita doakan agar ia memperoleh kemenangan dan husnul khotimah.
(Dharmadjaya,
23 Mei 2021)
===
Tercerahkan
oleh cahaya murni dari sebuah kesejatian hakikat.
Dulu ia
yang teramat berbahagia, dengan...
hancurnya
kepercayaan karena rusaknya hati nurani yang digelayuti kepentingan dan
keserakahan pengakuan.
Kini mengalir
seuntai air mata bening membasahi pipi hangat merasuk jiwa.
Setelah
kesadaran memberi pemahaman tentang hanya... wajahNya yang kekal.
Demikian
erat hidayah digenggamnya kini, meski ia sadar hidayah sangat mudah terkotori
bahkan terlepas jika tidak menjaganya dengan penuh kehati hatian.
Kini ia
sedang berjihad.
Mari
kita doakan agar ia memperoleh kemenangan dan husnul khotimah.
(Dharmadjaya,
23 Mei 2021)
===
4. KeMahaanNya
Pernahkah kau temanku berenang disamudera
keMahaanNya.
Ternyata aku hanya mampu berenang ditepian
karena samudera itu maha luas dan teramat dalam, aku takut tersesat dan
tenggelam.
Kutatap bumi dan maha karyaNya.
Kucoba pandangi sekali lagi dan lagi langit
dan isinya.
Tak bercacat, aku terkapar lelah dipesisir
akalku.
Hanya iman yang mampu menatap takjub akan
keesaan dan seluruh atribut keMahaanNya.
(Dharmadjaya, 23 Mei 2021)
===
Pernahkah kau temanku berenang disamudera
keMahaanNya.
Ternyata aku hanya mampu berenang ditepian
karena samudera itu maha luas dan teramat dalam, aku takut tersesat dan
tenggelam.
Kutatap bumi dan maha karyaNya.
Kucoba pandangi sekali lagi dan lagi langit
dan isinya.
Tak bercacat, aku terkapar lelah dipesisir
akalku.
Hanya iman yang mampu menatap takjub akan
keesaan dan seluruh atribut keMahaanNya.
(Dharmadjaya, 23 Mei 2021)
===
5. Kepedulian dan Kepentingan
Disaat
tak seekorpun burung berkenan menampakkan wajahnya, mungkin... kitapun dengan
enteng berujar, ada urusan apa aku denganmu.
Namun
diketika setetespun air tak sudi lagi mendekat bahkan bersembunyi ditempat yang
tak mungkin dikenali.
Bagaimana
pendapatmu temanku.
Yakin...
Apapun
kan dipertaruhkan.
Teramat
sering kita hanya memandang indah kepentingan tanpa mau melihat sedikit tanda
kebesaranNya.
Sebagai
sebuah kepedulian tuk membesarkan keagunganNya.
(Dharmadjaya,
24 Mei 2021)
===
Disaat
tak seekorpun burung berkenan menampakkan wajahnya, mungkin... kitapun dengan
enteng berujar, ada urusan apa aku denganmu.
Namun
diketika setetespun air tak sudi lagi mendekat bahkan bersembunyi ditempat yang
tak mungkin dikenali.
Bagaimana
pendapatmu temanku.
Yakin...
Apapun
kan dipertaruhkan.
Teramat
sering kita hanya memandang indah kepentingan tanpa mau melihat sedikit tanda
kebesaranNya.
Sebagai
sebuah kepedulian tuk membesarkan keagunganNya.
(Dharmadjaya,
24 Mei 2021)
===
6. Pemilik Syafaat
Duhai Nabi pemilik hak syafaat dari Allah,
yang berkedudukan tinggi disisiNya, shalawat dan salam atasmu.
Kau hantar kami pada kecerdasan tauhid bagi
yang berkenan hingga frekuensi kedekatan akan terhubung langsung denganNya juga
lewat nur ilahi yang ada padamu.
Sungguh... kematian dan akhirat tidak butuh
harta dunia dan gelar keakuan namun butuh syafaatmu. Shalawat untukmu ya
Rasulullah.
Ya Allah ajari dan pahamkanlah kami agar
mampu mengkosongkan dan memfanakan diri serta mentakterhinggakan Kau dengan
kemutlakan baqaMu.
Hingga kami jadi orang pilihan dan hingga
kau pertemukan kami dengan yang dicintai, pemilik hak syafaat dariMu.
Semua itupun hanya karenaMu ya Allah.
(Dharmadjaya, 26 Mei 2021)
===
Duhai Nabi pemilik hak syafaat dari Allah,
yang berkedudukan tinggi disisiNya, shalawat dan salam atasmu.
Kau hantar kami pada kecerdasan tauhid bagi
yang berkenan hingga frekuensi kedekatan akan terhubung langsung denganNya juga
lewat nur ilahi yang ada padamu.
Sungguh... kematian dan akhirat tidak butuh
harta dunia dan gelar keakuan namun butuh syafaatmu. Shalawat untukmu ya
Rasulullah.
Ya Allah ajari dan pahamkanlah kami agar
mampu mengkosongkan dan memfanakan diri serta mentakterhinggakan Kau dengan
kemutlakan baqaMu.
Hingga kami jadi orang pilihan dan hingga
kau pertemukan kami dengan yang dicintai, pemilik hak syafaat dariMu.
Semua itupun hanya karenaMu ya Allah.
(Dharmadjaya, 26 Mei 2021)
===
7. AsmaMu
Ketika
hati amat resah mencari sandaran yang tak rapuh.
Kubolak
balik lembaran yang nampak lusuh termakan waktu namun tak pernah usang.
Akupun
terlarut dan hanyut. Ternyata aku amat butuh Maha Penyembuh ketika sakit,
akupun butuh pelukan sayang dari Yang Maha Penyayang.
Ternyata
NamaMu Yang Agung lebih dari ribuan yang dapat kami jadikan sandaran kokohnya
hati.
Maafkanlah
seluruh kesalahan kami, wahai Zat Yang Maha Pemaaf.
Kujenguk
pula ihsan yang menanamkan paham, amal yang pasti Kau lihat.
Kau
yang tak pernah lelah mengurus makhlukMu.
Engkau
yang tak pernah tidur dan mengantuk.
Sungguh...
Engkau tak akan ditanya dengan apa yang Kau perbuat namun kamilah yang akan Kau
hisab.
(Dharmadjaya,
28 Mei 2021)
===
Ketika
hati amat resah mencari sandaran yang tak rapuh.
Kubolak
balik lembaran yang nampak lusuh termakan waktu namun tak pernah usang.
Akupun
terlarut dan hanyut. Ternyata aku amat butuh Maha Penyembuh ketika sakit,
akupun butuh pelukan sayang dari Yang Maha Penyayang.
Ternyata
NamaMu Yang Agung lebih dari ribuan yang dapat kami jadikan sandaran kokohnya
hati.
Maafkanlah
seluruh kesalahan kami, wahai Zat Yang Maha Pemaaf.
Kujenguk
pula ihsan yang menanamkan paham, amal yang pasti Kau lihat.
Kau
yang tak pernah lelah mengurus makhlukMu.
Engkau
yang tak pernah tidur dan mengantuk.
Sungguh...
Engkau tak akan ditanya dengan apa yang Kau perbuat namun kamilah yang akan Kau
hisab.
(Dharmadjaya,
28 Mei 2021)
===
8. Tafakur
Ada sebuah kedekatan denganNya yang melambai
mengajak. Bukanlah ianya seperti mengejar mimpi.
Bukan mengapa caranya harus merangkak atau
berlari.
Bukan pula tentang kecepatan atau akselerasi
Namun melompat jauh melampaui kuantum atau
membalik cepat cara lailatul qadar dengan kemuliannya.
Waktu tak ingin sedikitpun kompromi dengan
diam meski sesaat.
Lambaian itupun akhirnya menunjuk pada pohon
tafakur yang berbuah.
Buah dari manisnya ketakterhinggaan akan
keMahaanNya adalah ia yang membenamkan keakuan dan bersandar tulus hanya
padaNya.
(Dharmadjaya, 28 Mei 2021)
===
Ada sebuah kedekatan denganNya yang melambai
mengajak. Bukanlah ianya seperti mengejar mimpi.
Bukan mengapa caranya harus merangkak atau
berlari.
Bukan pula tentang kecepatan atau akselerasi
Namun melompat jauh melampaui kuantum atau
membalik cepat cara lailatul qadar dengan kemuliannya.
Waktu tak ingin sedikitpun kompromi dengan
diam meski sesaat.
Lambaian itupun akhirnya menunjuk pada pohon
tafakur yang berbuah.
Buah dari manisnya ketakterhinggaan akan
keMahaanNya adalah ia yang membenamkan keakuan dan bersandar tulus hanya
padaNya.
(Dharmadjaya, 28 Mei 2021)
===
9. Pikir dan Zikir
Tanpa
harus membatasi pengertian melalui jembatan definisi agar logika panas terbakar
menjadi abu diterbangkan angin.
Dari
pusat akal yang penuh rincian ingatan, teratur dan tersusun atas kepentingan
mengalirlah deras arus ke pusat kemauan yang memerintahkan otot dan kelenjar
untuk melahirkan gerak dalam upaya membebaskan pemikiran dari belenggu taqlid
buta.
Nurani
dan intuisipun akhirnya ikut berzikir yang mampu menghipnotis wara untuk meraih
maqam siddiqin dan ikhlas mencapai arifin.
(Dharmadjaya,
29 Mei 2021)
===
Tanpa
harus membatasi pengertian melalui jembatan definisi agar logika panas terbakar
menjadi abu diterbangkan angin.
Dari
pusat akal yang penuh rincian ingatan, teratur dan tersusun atas kepentingan
mengalirlah deras arus ke pusat kemauan yang memerintahkan otot dan kelenjar
untuk melahirkan gerak dalam upaya membebaskan pemikiran dari belenggu taqlid
buta.
Nurani dan intuisipun akhirnya ikut berzikir yang mampu menghipnotis wara untuk meraih maqam siddiqin dan ikhlas mencapai arifin.
(Dharmadjaya, 29 Mei 2021)
===
10. Jiwa Tenang
Rongga jiwa itu hanya satu tidaklah dua
apalagi tiga. Biarkanlah jiwa tenang itu berenang dikolam hati suci untuk
mencapai langit ketujuh akal sehat.
Jangan biarkan ia tersesat dibelantara gelap
tanpa arah hingga lalai dan tak peduli lagi arah kembali.
Jangan rendahkan kehormatan kehambaan agar
kita diberikan tiket
terbaik
pada penerbangan ke destinasi akhirat.
Agar kemulian sir roh mampu memandangNya.
(Dharmadjaya, 2 Juni 2021)
===
Rongga jiwa itu hanya satu tidaklah dua
apalagi tiga. Biarkanlah jiwa tenang itu berenang dikolam hati suci untuk
mencapai langit ketujuh akal sehat.
Jangan biarkan ia tersesat dibelantara gelap
tanpa arah hingga lalai dan tak peduli lagi arah kembali.
Jangan rendahkan kehormatan kehambaan agar
kita diberikan tiket
terbaik
pada penerbangan ke destinasi akhirat.
Agar kemulian sir roh mampu memandangNya.
(Dharmadjaya, 2 Juni 2021)
===
11. Pendirian
Terkadang...
ketakutan ada melintas mengusik tentang mengabadikan sebuah nama yang bergelar
pendirian pada hati.
Tatkala
pendirian dihadapkan bujuk rayu mengatasnamakan argumen analisa entah nama
lain... jangan egois.
Pendirian
bukan soal keakuan yang harus selalu menang karena merasa lebih.
Tak
harus sekokoh batu karang.
Ia juga
lembut... hanya butuh atas nama pasrah pada Pencipta diriNya.
Agar
pedih peri penyesalan tak mendera pasrah tak berdasar karena lapuknya usia.
(Dharmadjaya,
3 Juni 2021)
===
Terkadang...
ketakutan ada melintas mengusik tentang mengabadikan sebuah nama yang bergelar
pendirian pada hati.
Tatkala
pendirian dihadapkan bujuk rayu mengatasnamakan argumen analisa entah nama
lain... jangan egois.
Pendirian
bukan soal keakuan yang harus selalu menang karena merasa lebih.
Tak
harus sekokoh batu karang.
Ia juga
lembut... hanya butuh atas nama pasrah pada Pencipta diriNya.
Agar
pedih peri penyesalan tak mendera pasrah tak berdasar karena lapuknya usia.
(Dharmadjaya,
3 Juni 2021)
===
12. Penjajahan Mental
Tatkala dunia yang luas ini terasa sempit
oleh pesatnya informasi tak terbendung.
Apakah juga akan terlahir generasi yang
esensi dari eksistensi diri mereka sendiri menghilang ditelan raksasa.
Bukan sekedar penjajahan ekonomi namun racun
mental mematikan yang disuguhkannya.
Berharaplah segera terlahir orang
hebat
yang dengan kilatan belatinya mampu membawa
generasi itu keluar dari penjajahan mental.
(Dharmadjaya, 3 Juni 2021)
===
Tatkala dunia yang luas ini terasa sempit
oleh pesatnya informasi tak terbendung.
Apakah juga akan terlahir generasi yang
esensi dari eksistensi diri mereka sendiri menghilang ditelan raksasa.
Bukan sekedar penjajahan ekonomi namun racun
mental mematikan yang disuguhkannya.
Berharaplah segera terlahir orang
hebat
yang dengan kilatan belatinya mampu membawa
generasi itu keluar dari penjajahan mental.
(Dharmadjaya, 3 Juni 2021)
===
Tidak ada komentar:
Posting Komentar