Puisi JKMMA : T€rg€rusnya Cinta (73-84)

 

73. Tergerusnya Cinta

Hidup bukan hanya perkara keberanian. Bukan sekedar tentang kegigihan mewujudkan mimpi menuju sisi tepian bahagia.
Kaisar yg ingin merebut kembali kekuasaan, berdarah darah. Jangan ganggu, kau kecoa badut.
Hingga... rasa yang terdepresiasi tergerus dari cinta jadi sayang.
Tragedi tragisnya diri tenggelam dikeakuan.
Tersesat dipengasingan.
Atau... memperjuangkan kemerdekaan diri dari penjara dunia menuju kebebasan, kembali normal meraih makna.
Lalu... eksis bertanggungjawab.
Namun... perlahan pulang dari logoterapinya psikoterapi menuju orientasi hanya RidhoNya.
(Dharmadjaya, 08 April 2022) 

===

74. Misteri Hati

Tenggelam diperdebatan tak jelas, entah... perang antar galaksi, aliansi antar peradabannya.
Hingga fisika kuantum yang meninabobokan nuklir ketercengangan fisika klasik dan relativitas.
Lalu bertanya sedalam apakah misteri hati yang terdalam.
Teramat melelahkan.
Namun selayaknya mampu bersujud mengesakanNya.
Ditengah tawafnya sel darah merah menemani sel syaraf otak yang menangis.
Jadi pemenang hanya dengan berjuang bertanding.
Dengan resiko terjatuh kalah.
Tuan berlari lari kecil.
Mengapa?                    
Aku sangat menyukuri sehatku.
Tuan tersenyum manis pula?
Aku melihatNya teramat baik.
Padahal tuan sedang terjatuh!
Dia sedang menguatkan sabarku sebelum kematian tiba tiba menjemput.
Adakah tuan... ikuti kata hati padaNya bukan ingin tuan. Jangan pernah mau dipimpin rasa takut.
Ada apa?
(Dharmadjaya, 10 April 2022)

===

75. Gelombang Samuderamu

Meski bulan tlah membuat gelombangmu tinggi dan teramat kuat namun menghindarlah dari perahu layarku.
Sebagai waktu tempat dan sebab akibat yang tersenyum manis menyapaku.
Aku tak pernah ingin dan bermimpi tertidur didasarmu.
Kuingin tiba tepat waktu ditempat yang mengajariku betapa dunia tak pernah membuatmu sempit bernafas.
Bersahabatlah denganku.
Jangan pernah memandangku kecil ditengah samuderamu.
Agar rembulan mau mengisahkan indahnya persahabatan kami.
(Dharmadjaya, 11 April 2022)

===

76. Titah Raja

Ini semua tentang bagaimana... mengoperasikan iman agar tak lenyap dalam euforia ekstasi transenden atau imanen mempesona tak jelas.
Murid kehidupan harus mau diatur wahyu.
Bijaksana mampu memetik hikmah dari tiap kejadian.
Menjadi amat sulit memahami makna dari sebuah tujuan.
Jika... ingin, rasa dan pikiran dibiarkan berenang liar dikegelapan.
Keinginan liar yang tak pernah puas memaksa.
Lalu... pikiran siaga tuk tak peduli lagi meski rasa itu sakit, haus penuh luka karena patuh pada perintah hati.
Laksanakan titah raja tuk abaikan.
Maka jiwapun tersenyum manja.
(Dharmadjaya, 23 April 2022)

===

77. Berburu Ide

Mencoba berburu ide buatan dan petualangan karena defisit argumen diri.
Berlari menjauh, jauh diluar dimensi empat kedimensi hayalan.
Mencoba eksekusi atas analisis.
Membeli segelas kopi susu ataukah sebuah ruang hampa.
Derap langkah kaki kuda terdengar melaju mengejar target dan ambisi ditengah malam gelap sunyi dan dikeramaian.
Diri kita terkadang tlah merasa tak sanggup.
Namun... jika kita diperjalankan maka tiba tiba kita sudah tiba ditujuan.
Sungguh... betapa tak berdayanya setiap kita.
Kembali keawal kedimensi nol.
(Dharmadjaya, 26 April 2022)

=== 


78. Tidur Yang Indah

Ribuan pertempuran tlah ia lalui.
Dan terus akan dilewati.
Namun senyumnya masih sangat sederhana.
Bahagianyapun masih teramat sederhana meski hanya berteman tengah malam dengan secangkir kopi.
Aku yakin, ia tlah paham bahwa tak ada sebab yang memberi bekas.
Tak ingin ia berpikir tuk membedakan antara kemenangan dan kegagalan.
Hingga tidurnyapun teramat indah berselimut takdir.
(Dharmadjaya, 02 Mei 2022)

===

79. Tangguh Sekeras Yakinmu

Jika mampu menembus ruang dan waktu hingga jauh melampaui kecepatan cahaya apakah itu hanya sebuah imajinasi liar.
Hingga...
mampu menghadirkan doa yang meniadakan sebab, tongkatpun jadi ular.
Jika hanya sekedar sebatas mimpi dan harapan, selesaikan saja episode perjuanganmu.
Taklah etis lagi jika peduli kata orang yang melemahkan.
Tangguhlah...
“Sekeras yakinmu” pada pikiran dan perasaanmu sendiri padaNya.
(Dharmadjaya, 07 Mei 2022)

===

80. Terbaring Lemah

Dompet itu... terbaring sangat lemah, tak berdaya.
Sudah beberapa hari ini tak selembar rupiahpun yang berkenan... menguatkan semangatnya.
Tak ingin ia berpura pura bahagia.
Sebab... berpura pura senang dan bahagiapun perlu tenaga dan pikiran.
Dulu... saat dompet itu penuh.
Terjerumus ia pada ketersesatan keinginan.
Perasaan ikut larut kealam bawah sadar yang salah dan pikiran tak peduli akan literasi tentang diri, alam dan kehidupan.
Berhati hatilah... agar tak tertelan usia dan zaman.
(Dharmadjaya, 16 Mei 2022)

===

81. Kapal Kecil Kita

Lama ku...
kenal mu.
Hingga kau jua pilihan... tempatku menambatkan hati.
Kini kita... memulai berlayar bersama.
Bila gelombang besar menghadang, itu hanyalah ujian.
Batu karang hanyalah rintangan kecil bila kita selalu merasa cukup dan hanya Dia penolong dan pelindung.
Aku tahu dimatamu ada cintaku.
Dihatimu ada harum tentangku.
Tetaplah gigih mewujudkan impian tentang kita.
Kapal kecil kita tlah berangkat.
Peganglah erat erat tubuhku.
Agar... tak terlepas.
 
(Dharmadjaya, 24 Mei 2022)

Buat: Dr. Muhammad Rahmattullah, M.Pd &

Rizky Febriyani Putri, M.Pd

Dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat

===


82. Keberanian Baru

Sungguh teramat lemah.
Tak semua kebenaran terjangkau oleh akal.
Hingga... ketakmampuan menentukan mana yg harus dikejar diperjuangkan, mana yg harus dijaga dipertahankan dan mana yg harus dilepas diikhlaskan.
Perasaanpun tak selalu dapat diatur dibujuk.
Meninggalkan... trauma masa lalu hingga kecemasan nomophobia.
Sungguh perlu hadirnya keberanian baru, kecerdasan tuk segera berubah.
(Dharmadjaya, 24 Mei 2022)

===

83. Istirahatlah Sejenak

Aku punya kunci teramat kuat.
Tentu tak mudah patah dan berkarat.
Kunci masuk dari pintu mimpi ke alam nyata.
Aku punya jendela penuh ukiran tuk memandang indahnya pesona alam.
Jika kamu ingin memilikinya, duduklah sebentar.
Lepas perlahan penatnya pikiran dari ia apapun itu yang hari-hari menyita waktumu tuk hal yang tak jelas.
Akupun punya dinding besar penuh lukisan indah tuk bersandar.
Dan atap yang kekar tuk bernaung.
Jika kamupun ingin memilikinya, istirahatlah sejenak.
Perlahan lahan kau lepas rasa keakuanmu dari ingin yang tak pernah puas dan berkesudahan.
Lalu... bersabarlah sedikit jika tak sanggup lama.
Semoga kau temukan Dia.
(Dharmadjaya, 07 Juni 2022)

===

84. Detak Jantungmu

Adakah kau dengar suara nyaring nyanyian jangkrik dan binatang lainnya antara subuh dan menjelang pagi ini.
Atau suara langkah jarum jam didinding.
Atau lebih dekat lagi, detak jantungmu.
Aku tahu kau sangat sibuk mempersiapkan harimu mengejar target dan ambisi.
Jangan marah.
Mempersiapkan hari-hari tuk menikmati kebahagiaan dari kisah kehidupan tidaklah mudah.
Fakta kehidupan banyak memberi pelajaran indah namun kita sering tetap terlena oleh pesonanya atau kecemasan tak beralasan.
Janganlah cepat marah dan tersinggung.
Mari kita dendangkan lagu terapi pikiran dan hati agar tak mudah lelah dan tersesat.
(Dharmadjaya, 07 Juni 2022)

===

 


Tidak ada komentar: