73. Tergerusnya Cinta
Hidup
bukan hanya perkara keberanian. Bukan sekedar tentang kegigihan mewujudkan
mimpi menuju sisi tepian bahagia.
Kaisar
yg ingin merebut kembali kekuasaan, berdarah darah. Jangan ganggu, kau kecoa
badut.
Hingga...
rasa yang terdepresiasi tergerus dari cinta jadi sayang.
Tragedi
tragisnya diri tenggelam dikeakuan.
Tersesat
dipengasingan.
Atau...
memperjuangkan kemerdekaan diri dari penjara dunia menuju kebebasan, kembali
normal meraih makna.
Lalu...
eksis bertanggungjawab.
Namun...
perlahan pulang dari logoterapinya psikoterapi menuju orientasi hanya RidhoNya.
(Dharmadjaya,
08 April 2022)
===
74. Misteri Hati
Tenggelam diperdebatan tak jelas, entah...
perang antar galaksi, aliansi antar peradabannya.
Hingga fisika kuantum yang meninabobokan
nuklir ketercengangan fisika klasik dan relativitas.
Lalu bertanya sedalam apakah misteri hati
yang terdalam.
Teramat melelahkan.
Namun selayaknya mampu bersujud
mengesakanNya.
Ditengah tawafnya sel darah merah menemani sel
syaraf otak yang menangis.
Jadi pemenang hanya dengan berjuang
bertanding.
Dengan resiko terjatuh kalah.
Tuan berlari lari kecil.
Mengapa?
Aku sangat menyukuri sehatku.
Tuan tersenyum manis pula?
Aku melihatNya teramat baik.
Padahal tuan sedang terjatuh!
Dia sedang menguatkan sabarku sebelum
kematian tiba tiba menjemput.
Adakah tuan... ikuti kata hati padaNya bukan
ingin tuan. Jangan pernah mau dipimpin rasa takut.
Ada apa?
(Dharmadjaya, 10 April 2022)
===
75. Gelombang Samuderamu
Meski
bulan tlah membuat gelombangmu tinggi dan teramat kuat namun menghindarlah dari
perahu layarku.
Sebagai
waktu tempat dan sebab akibat yang tersenyum manis menyapaku.
Aku tak
pernah ingin dan bermimpi tertidur didasarmu.
Kuingin
tiba tepat waktu ditempat yang mengajariku betapa dunia tak pernah membuatmu
sempit bernafas.
Bersahabatlah
denganku.
Jangan
pernah memandangku kecil ditengah samuderamu.
Agar
rembulan mau mengisahkan indahnya persahabatan kami.
(Dharmadjaya,
11 April 2022)
===
76. Titah Raja
Ini semua tentang bagaimana...
mengoperasikan iman agar tak lenyap dalam euforia ekstasi transenden atau
imanen mempesona tak jelas.
Murid kehidupan harus mau diatur wahyu.
Bijaksana mampu memetik hikmah dari tiap
kejadian.
Menjadi amat sulit memahami makna dari
sebuah tujuan.
Jika... ingin, rasa dan pikiran dibiarkan
berenang liar dikegelapan.
Keinginan liar yang tak pernah puas memaksa.
Lalu... pikiran siaga tuk tak peduli lagi
meski rasa itu sakit, haus penuh luka karena patuh pada perintah hati.
Laksanakan titah raja tuk abaikan.
Maka jiwapun tersenyum manja.
(Dharmadjaya, 23 April 2022)
===
77. Berburu Ide
Mencoba
berburu ide buatan dan petualangan karena defisit argumen diri.
Berlari
menjauh, jauh diluar dimensi empat kedimensi hayalan.
Mencoba
eksekusi atas analisis.
Membeli
segelas kopi susu ataukah sebuah ruang hampa.
Derap
langkah kaki kuda terdengar melaju mengejar target dan ambisi ditengah malam
gelap sunyi dan dikeramaian.
Diri
kita terkadang tlah merasa tak sanggup.
Namun...
jika kita diperjalankan maka tiba tiba kita sudah tiba ditujuan.
Sungguh...
betapa tak berdayanya setiap kita.
Kembali
keawal kedimensi nol.
(Dharmadjaya,
26 April 2022)
===
78. Tidur Yang Indah
Ribuan pertempuran tlah ia lalui.
Dan terus akan dilewati.
Namun senyumnya masih sangat sederhana.
Bahagianyapun masih teramat sederhana meski
hanya berteman tengah malam dengan secangkir kopi.
Aku yakin, ia tlah paham bahwa tak ada sebab
yang memberi bekas.
Tak ingin ia berpikir tuk membedakan antara
kemenangan dan kegagalan.
Hingga tidurnyapun teramat indah berselimut
takdir.
(Dharmadjaya, 02 Mei 2022)
===
79. Tangguh Sekeras Yakinmu
Jika
mampu menembus ruang dan waktu hingga jauh melampaui kecepatan cahaya apakah
itu hanya sebuah imajinasi liar.
Hingga...
mampu
menghadirkan doa yang meniadakan sebab, tongkatpun jadi ular.
Jika
hanya sekedar sebatas mimpi dan harapan, selesaikan saja episode perjuanganmu.
Taklah
etis lagi jika peduli kata orang yang melemahkan.
Tangguhlah...
“Sekeras
yakinmu” pada pikiran dan perasaanmu sendiri padaNya.
(Dharmadjaya,
07 Mei 2022)
===
80. Terbaring Lemah
Dompet itu... terbaring sangat lemah, tak
berdaya.
Sudah beberapa hari ini tak selembar
rupiahpun yang berkenan... menguatkan semangatnya.
Tak ingin ia berpura pura bahagia.
Sebab... berpura pura senang dan bahagiapun
perlu tenaga dan pikiran.
Dulu... saat dompet itu penuh.
Terjerumus ia pada ketersesatan keinginan.
Perasaan ikut larut kealam bawah sadar yang
salah dan pikiran tak peduli akan literasi tentang diri, alam dan kehidupan.
Berhati hatilah... agar tak tertelan usia
dan zaman.
(Dharmadjaya, 16 Mei 2022)
===
81. Kapal Kecil Kita
Lama
ku...
kenal
mu.
Hingga
kau jua pilihan... tempatku menambatkan hati.
Kini
kita... memulai berlayar bersama.
Bila
gelombang besar menghadang, itu hanyalah ujian.
Batu
karang hanyalah rintangan kecil bila kita selalu merasa cukup dan hanya Dia
penolong dan pelindung.
Aku
tahu dimatamu ada cintaku.
Dihatimu
ada harum tentangku.
Tetaplah
gigih mewujudkan impian tentang kita.
Kapal
kecil kita tlah berangkat.
Peganglah
erat erat tubuhku.
Agar...
tak terlepas.
(Dharmadjaya,
24 Mei 2022)
Buat: Dr. Muhammad Rahmattullah, M.Pd &
Rizky Febriyani Putri, M.Pd
Dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat
===
82. Keberanian Baru
Sungguh teramat lemah.
Tak semua kebenaran terjangkau oleh akal.
Hingga... ketakmampuan menentukan mana yg
harus dikejar diperjuangkan, mana yg harus dijaga dipertahankan dan mana yg
harus dilepas diikhlaskan.
Perasaanpun tak selalu dapat diatur dibujuk.
Meninggalkan... trauma masa lalu hingga
kecemasan nomophobia.
Sungguh perlu hadirnya keberanian baru,
kecerdasan tuk segera berubah.
(Dharmadjaya, 24 Mei 2022)
===
83. Istirahatlah Sejenak
Aku
punya kunci teramat kuat.
Tentu tak
mudah patah dan berkarat.
Kunci
masuk dari pintu mimpi ke alam nyata.
Aku
punya jendela penuh ukiran tuk memandang indahnya pesona alam.
Jika
kamu ingin memilikinya, duduklah sebentar.
Lepas
perlahan penatnya pikiran dari ia apapun itu yang hari-hari menyita waktumu tuk
hal yang tak jelas.
Akupun
punya dinding besar penuh lukisan indah tuk bersandar.
Dan
atap yang kekar tuk bernaung.
Jika
kamupun ingin memilikinya, istirahatlah sejenak.
Perlahan
lahan kau lepas rasa keakuanmu dari ingin yang tak pernah puas dan
berkesudahan.
Lalu...
bersabarlah sedikit jika tak sanggup lama.
Semoga
kau temukan Dia.
(Dharmadjaya,
07 Juni 2022)
===
84. Detak Jantungmu
Adakah kau dengar suara nyaring nyanyian
jangkrik dan binatang lainnya antara subuh dan menjelang pagi ini.
Atau suara langkah jarum jam didinding.
Atau lebih dekat lagi, detak jantungmu.
Aku tahu kau sangat sibuk mempersiapkan
harimu mengejar target dan ambisi.
Jangan marah.
Mempersiapkan hari-hari tuk menikmati
kebahagiaan dari kisah kehidupan tidaklah mudah.
Fakta kehidupan banyak memberi pelajaran
indah namun kita sering tetap terlena oleh pesonanya atau kecemasan tak
beralasan.
Janganlah cepat marah dan tersinggung.
Mari kita dendangkan lagu terapi pikiran dan
hati agar tak mudah lelah dan tersesat.
(Dharmadjaya, 07 Juni 2022)
===
Tidak ada komentar:
Posting Komentar