Dunia menilai kita dari apa yang tampak: rumah yang megah, pakaian bermerek, atau seberapa sering nama kita disebut orang lain. Namun, Allah melihat ke balik itu semua. Status dan popularitas hanyalah "atribut pinjaman" yang akan kita kembalikan saat nafas terakhir. Di hadapan-Nya, kita berdiri sebagai jiwa yang telanjang, tanpa ajudan, tanpa penggemar, dan tanpa label jabatan.
Dalam pandangan manusia, seseorang yang populer
dianggap mulia. Namun dalam pandangan Allah, standar kemuliaan hanyalah ketakwaan.
Allah tidak melihat seberapa tinggi panggung tempat kita berdiri, melainkan
seberapa rendah sujud kita di hadapan-Nya.
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa
dan harta benda kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal perbuatan
kalian." (HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar